Menteri PU: Tanggul Roboh Karena Dikerjakan Asal-asalan



Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meminta semua kepala daerah di Jawa Tengah membuat daftar hitam para kontraktor yang asal-asalan dalam pembangunan proyek. Hal itu disampaikan Djoko setelah meninjau tanggul penahan banjir yang hancur akibat banjir di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/1).

Menurut Djoko, hancurnya beberapa tanggul penahan banjir di Jateng diakibatkan rendahnya kualitas tanggul tersebut. Dengan temuan tersebut, Djoko mengimbau para kepala daerah untuk berhati-hati memilih kontraktor dalam pembangunan di wilayah masing-masing.

Menteri PU juga berjanji akan mengembalikan fungsi awal Bengawan Solo dengan pengerukan sedimentasi, pembangunan tanggul-tanggul sepanjang 110 kilometer serta relokasi warga di bantaran sungai.

Sementara itu, Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan, kualitas tanggul yang buruk hanya terdapat di Kampung Joyontakan karena adanya penyelewengan dana proyek tersebut. Namun, kasus tersebut sudah diproses secara hukum.

sumber: metro tv news .com

1 comment:

Joni Dayat said...

tanggul di kampung joyontakan terletak di antara tanggul lama dengan sungai bengawan solo. sesuai dengan undang undang tata ruang seharusnya tanggul joyontakan tidak boleh dibangun karena di dalam daerah sempadan sungai. orang juga tidak boleh menghuni atau berusaha di sana dengan alasan yang sama. hanya karena kebijakan yang sok populis saja maka undang undang diterjang dan tanggul itu dibangun.

keadaan yang sama adalah kampung sewu. daerah itu adalah sempadan sungai sehingga semestinya tidak boleh dihuni atau diusahakan. jadi kalau kita tidak ingin usreg dengan banjir maka mari kita kembali ke undang undang, ya jangan menghuni daerah itu