Banjir Solo, Warga Tak Sempat Selamatkan Perabot Rumah

SOLO - Banjir besar melanda Kota Solo. Banjir ini menjadi banjir terbesar yang melanda sejak tahun 1985 lalu. Sejumlah daerah terendam air luapan sungai Bengawan Solo. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan berharap bantuan.

Salah seorang korban, Marsudi, 50, warga Joyotakan RT 5/6, Serengan, Solo menjelaskan, saat air masuk ke dalam rumahnya, dia sempat mengungsi di rumah tetangganya yang belum kebanjiran. Namun, sejak air sudah mencapai dua meter dia terjebak tidak bisa kemana-mana.

"Tadi saya diangkut dengan perahu karet oleh Tim SAR dan diantar ke tempat pengungsian," ujar penderita tuna netra tersebut, Rabu (26/12/2007).

Menurut Marsudi, air mulai masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 04.00 WIB. Air masuk perlahan, namun dalam waktu yang tidak terlalu lama air sudah cukup tinggi.

Dia mengaku pukul 06.00 WIB rumahnya sudah terendam air sekitar 2 meter.

Hal senada juga diungkapkan Saniyem, 50, warga Joyotakan RT 2/3. Menurut dia, air luapan sungan Bengawan Solo merendam rumahnya hingga genting. Dia memperkirakan sekitar 3 meter air menggenangi rumahnya. Saat ini, dia beserta kerabat lainnya mengungsi di Masjid An Ni'mah.

Masjid itu sendiri juga terkena banjir di lantai satu sehingga lantai dua digunakan untuk menampung pengungsi. Sejumlah barang-barang berharga yang berhasil diselamatkan juga dibawa ke tempat pengungsian tersebut.

"Perabotan rumah tangga terendam semua. Saat ini kami hanya bisa berharap dari bantuan," ujarnya lirih.

Sedangkan Suparti mengaku, dirinya dan keluarga hanya bisa menyelamatkan televisi. Untuk barang-barang lainnya tidak sempat diselamatkan. Menurut dia, air mulai masuk di rumahnya sekitar pukul 07.30 WIB.

Meskipun perlahan, lama kelamaan air semakin tinggi. Dia mengaku arus air banjir yang datang memang tidak terlalu deras. Saat mulai masuk rumah, tahu-tahu air sudah cukup tinggi sehingga harus mengungsi. Saat ini, dia dan keluarganya juga mengungsi di Masjid An Ni'mah Joyotakan.

Saat ini, ujar dia, dia dan warga lainnya hanya bisa pasrah. Suparti berharap air cepat surut dan dapat kembali ke rumah meski harus kerja keras membersihkannya.

"Kami hanya bisa pasrah dan berharap bantuan karena semua perabotan terendam," tambahnya.

sumber: oke zone .com

No comments: