Warga Kelurahan Sewu diusulkan direlokasi

Ratusan rumah warga di Kelurahan Sewu diusulkan untuk direlokasi ke Kelurahan Mojosongo. Hal itu dilakukan sebagai upaya menyelamatkan warga dari ancaman banjir Sungai Bengawan Solo setiap musim hujan.
Kawasan yang diusulkan untuk direlokasi tersebut adalah kawasan di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Pepe.
Demikian disampaikan Lurah Sewu, S Budi Hartono, saat ditemui Espos di sela-sela aktivitasnya memantau warga di Kelurahan Sewu, Minggu (30/12). Budi mengatakan, selain sebagai upaya penyelamatan warga dari ancaman banjir, konsep tersebut juga sangat tepat sebagai konsep kampung wisata. Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya telah memiliki konsep penataan Kelurahan Sewu yang mengarah pada konsep kampung wisata. Salah satu konsep yang ditawarkan adalah dengan membikin kawasan di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Pepe sebagai kawasan wisata. ”Modelnya, barangkali bisa seperti di depan Terminal Tirtonadi Gilingan itu, di mana kawasan kumuh bisa menjadi tempat yang asri dan menarik wisata. Nah ini momennya sangat tepat. Banjir akan menyadarkan warga untuk bisa direlokasi ke tempat yang lebih layak.”
Budi menilai, konsep relokasi akan lebih mengirit dana Pemkot. Pasalnya, jika tiap tahun dana selalu dikeluarkan untuk penanganan banjir akan sangat menguras banyak biaya.
Meski demikian, lanjut Budi, dirinya mengakui perpaduan konsep penanganan banjir dengan penataan kampung wisata tersebut bukan pekerjaan yang gampang. Pasalnya, kepercayaan warga akan tanah nenek moyang mungkin masih sangat kuat.
Hingga saat ini, Kelurahan Sewu tengah melakukan inventarisasi rumah warga yang di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Pepe. ”Jika konsep tersebut memang disetujui, maka selain akan mengurangi ancaman korban jiwa, Kampung Sewu juga akan menjadi kawasan wisata.

sumber: solo pos .co .id

No comments: