Ribuan Korban Banjir di Solo Mulai Terserang Penyakit

Jumlah korban banjir di Solo yang terserang penyakit terus bertambah. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan lingkungan tempat tinggal yang masih kotor turut memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Dari hasil pendataan petugas kesehatan di Posko Induk, Minggu (30/12), jumlah korban banjir yang sakit mencapai

3.870 orang. Sebagian besar menderita inpeksi saluran pernafasan atas (ISPA), diare, gatal-gatal dan luka lambung.

"Penderita ISPA mencapai 1.186 orang, gatal-gatal 645 orang, luka lambung 427 orang, dan diare 233 orang. Sisanya menderita asma, hipertensi, dan cidera," kata Bambang, petugas kesehatan di posko itu.

Mereka yang sakit ini, menurut dia, sebagian ada yang dirawat di rumah sakit. Sebagian lagi hanya menjalani perawatan di puskesmas dan posko-posko kesehatan yang tersebar di titik-titik strategis.

Sementara itu, untuk jumlah pengungsi saat ini sudah jauh berkurang. Sebagian besar warga sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. GOR Manahan, Solo, yang sehari sebelumnya dipenuhi pengungsi kini sudah kosong.

Dari data yang ada, warga yang masih bertahan di pengungsian tinggal 9.866 jiwa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Pasar Kliwon, Serengan, dan Jebres. Jumlah ini hanya tinggal separuhnya dibanding Sabtu (29/12) yang mencapai 29.839 orang.

"Mungkin karena mereka sudah merasa aman. Jadi sudah berani pulang", tambah Widdi Srihanto, petugas posko lainnya.

Meski demikian, Walikota Solo Joko Widodo mengingatkan warga untuk tetap berhati-hati. Status ancaman bencana banjir di Solo, menurut dia, sampai saat ini masih waspada.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, dihari kelima ini banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di kota Solo telah benar-benar surut. Beberapa ruas jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui, kini telah dibuka kembali. Warga yang telah pulang ke rumah, mulai kembali berbenah. Mereka sibuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang dibawa banjir.

sumber: media indonesia .com

No comments: