Pascabanjir, siswa cemaskan ujian

Sejumlah siswa serta orangtua siswa merasa cemas menghadapi ujian semester yang menurut rencana akan digelar pada Rabu (2/12) mendatang, lantaran banyak peralatan sekolah yang hanyut terkena banjir.
Pantauan Espos di Serengan serta Joyotakan, akibat banjir yang terjadi pada Rabu (26/12), warga tidak hanya kehilangan perabot rumah tangga, namun khusus untuk anak-anak juga banyak yang mengeluhkan peralatan sekolah yang hanyut akibat banjir, mulai seragam hingga alat-alat tulis.
Akibatnya, mereka terancam kesulitan mengikuti ujian semester. Apalagi hingga saat ini tidak ada satu pun bantuan yang disalurkan kepada mereka yang berbentuk alat tulis.
Siswa Kelas V SD Ngepung, Ayu Ambarwati menerangkan, seluruh peralatan sekolah yang ia miliki hanyut terkena banjir. ”Katanya ujian semester diundur ya. Tapi meski diundur, saya masih bingung kalau ikut ujian semester karena semua peralatan sekolah saya hanyut,” tuturnya, Minggu (30/12). Jangankan untuk baju seragam, menurut orangtua Ayu, warga RT 04/RW XIII, Sri Wahyuni, yang keluarganya miliki saat ini hanyalah pakaian yang melekat di badan.
”Kalau pakaiannya Ayu sudah hanyut semua. Satu-satunya yang dia pakai pun basah sehingga yang dia pakai sekarang itu baju sumbangan. Memperolehnya saja harus rebutan,” tukasnya.
Sri menjelaskan, meski ujian diundur namun tetap saja banyak kendala yang dihadapi. ”Kalau berangkat sekolah tanpa seragam apa bisa? Terus kalau tidak punya buku dan alat tulis bagaimana?,” tuturnya.
Dikeringkan
Belum lagi, sambung dia, dengan kondisi rumah yang belum layak untuk ditinggali sementara tempat pengungsian juga tidak memadai, tidak ada tempat yang tepat untuk belajar.
Hal senada juga diungkap siswa Kelas IV SD Ngepung, Rizky Wisnu. Rizky mengaku semua peralatan sekolahnya hanyut sehingga dirinya kesulitan untuk belajar ke sekolah kembali.
”Semuanya hanyut. Jadi tidak bisa nulis,” tandasnya. Berdasarkan pantauan, dengan surutnya air sungai, banyak warga yang mulai mengeringkan perabot rumah mereka. Tidak hanya perabot, sejumlah surat penting hingga buku paket juga nampak dikeringkan di atas tanggul agar bisa dipakai lagi ketika ujian semester tiba.
Kebingungan yang sama juga dialami warga RT 04/RW VI Joyotakan, Tri Rahayu. Dia menerangkan, semua peralatan sekolah anaknya hanyut terkena banjir. Yang tersisa hanyalah pakaian yang melekat di badan.
”Kasihan anak saya, semua seragam, alat tulis sampai buku-buku hanyut akibat banjir. Tidak tahu nanti kalau kembali ke sekolah bagaimana,” tuturnya. Dua orang anaknya, menurut Tri bersekolah di SD Plalan II.
”Yang satu Kelas I sedangkan yang satunya lagi Kelas V,” tuturnya. Dengan datangnya banjir yang mendadak, tambah dia, tidak ada satu pun perabot yang bisa diselamatkan karena begitu air masuk rumah, seluruh anggota keluarga langsung menyelamatkan diri di Posko banjir.

sumber solo pos .co .id

No comments: