Pengungsi Korban Banjir di Solo Mulai Fristasi

Sejumlah pengungsi korban banjir di Solo, Jawa Tengah, mulai merasa frustrasi atas nasib yang menimpa mereka. Sebagian dari pengungsi kini mulai merasa jenuh dan khawatir dengan kelanjutan hidup mereka. Ini setelah harta benda yang mereka miliki hilang ditelan banjir.

Salah satu pengungsi yang merasakan semacam itu adalah Gianto. Kini ia hanya bisa pasrah menghadapi bencana yang mendera hidupnya. Rumah yang selama ini ditinggali keluarganya terendam banjir hingga setinggi atap.

Keluarga sederhana itu kini tinggal di pos pengungsian di GOR Manahan, Solo. Mereka tak sempat membawa barang berharga yang mereka miliki saat banjir merendam. Kini hanya pakaian yang melekat di badanlah satu-satunya harta benda yang mereka miliki. Beruntung sertifikat tanah, ijazah pendidikan anak-anaknya dan sejumlah surat berharga lainnya berhasil ia selamatkan.

Di tempat pengungsian Gianto dan para korban banjir lainnya berharap bencana segera berakhir agar mereka kembali dapat menjalani hidup secara normal. Gianto dan para korban banjir lainnya kini kerap menerawang ke masa depan, bertukar pikiran dengan sesama korban, membayangkan beratnya memulai hidup baru tanpa memiliki harta benda.

sumber: metrotv news .com

No comments: