Di tanggul, kami harus terus berlindung

Banjir susulan masih menjadi momok menakutkan bagi warga korban banjir. Seperti halnya warga di Kelurahan Sangkrah dan Semanggi masih mengkhawatirkan adanya banjir susulan.
Oleh karenanya, saat ini barang-barang milik mereka diikat di bawah atap atau pada tiang-tiang rumah. Hal itu dilakukan untuk memperkecil kerugian akibat hilangnya barang-barang jika sewaktu-waktu banjir kembali datang.

Kekhawatiran warga itu pun akhirnya masih menjadikan tanggul sebagai lokasi hunian sementara sampai menunggu bencana reda. Seperti halnya di Kelurahan Sewu, di sepanjang tanggul Kampung Putat hingga Kampung Beton, juga masih ada seribuan pengungsi. Pengungsi tersebut mengaku tetap bertahan di Posko yang berlokasi di tanggul sungai lantaran masih trauma dengan banjir susulan. ”Gimana nggak trauma, lha wong banjir tiba-tiba datang lagi saat saya tertidur di dalam rumah. Saya mengira banjir sudah reda, dan saya juga sudah bersih-bersih rumah. Eh, ternyata air sudah sedada saya,” ujar warga RT 02/ RW I, Kelurahan Sewu, Mulyoto, Rabu (2/1).
Mulyoto mengaku jera tinggal di rumahnya, sejak banjir kedua, Jumat (28/12) menghantam tempat tinggal mereka. Pasalnya, sejak banjir pertama menerjang pemukiman mereka, katanya, banjir seolah terus bersusulan. ”Bagi saya banjir kedua sangat besar kerugiannya, soalnya saya tak menyangka akan datang banjir susulan. Akibatnya perkakas dapur, meja serta kasur terseret banjir,” terangnya.

Kini, Mulyoto dan keluarganya mengaku tetap bertahan di tenda pengungsian tanggul, hingga beberapa hari. ”Kalau cuaca dinyatakan benar-benar tak hujan deras kami baru kembali ke rumah. Percuma kan, barang-barang dimasukkan ke rumah, ternyata banjir datang lagi,” imbuhnya.
Warga RT 01/ RW I Kelurahan Sewu, Watik juga memilih bertahan di tanggul. Dia bersama warga lainnya di sepanjang tanggil tersebut hanya menjabar terpal, untuk membuat tenda. ”Kalau ditempati juga tak mungkin. Rumah saya sudah rusak dan penuh lumpur. Jika dibersihkan butuh waktu lama. Di tanggullah kami berlindung,” terangnya

sumber: solo pos .co .id

No comments: