Korban bencana Wonogiri diminta bersedia direlokasi

Pemkab Wonogiri berencana merelokasi warga yang menempati lahan yang rawan bencana. Namun relokasi tidak akan dilakukan sebelum warga korban bencana menyadari pentingnya relokasi.
Untuk itu, Bupati meminta tokoh masyarakat di daerah bencana memberikan penyadaran tentang pentingnya relokasi kepada korban bencana alam. Saat ditemui Espos, Selasa (8/1), Bupati Begug Poernomosidi mengatakan transmigrasi merupakan pilihan terakhir jika tidak ada lagi lahan yang akan dijadikan relokasi warga. Bupati mengaku tidak rela dan tidak ikhlas jika warga Wonogiri yang ikut transmigrasi hanya menjadi kere (miskin). ”Perlu ada pembekalan bagi warga yang ikut transmigrasi. Transmigrasi itu pilihan terakhir.”
Bupati menegaskan prinsip lahan relokasi adalah warga korban bencana tidak lagi terisolasi, lingkungan aman dan tidak berbahaya serta tidak jauh dari perkotaan.
”Pemkab masih melakukan pendataan, berapa jumlah warga yang harus direlokasi. Pemkab juga belum berani menentukan lokasi relokasi karena belum mendapatkan jumlah pasti. Jika sedikit, maka ditempatkan tidak jauh dari daerah asal. Tetapi kalau banyak, dijadikan satu.”
Bupati menegaskan lokasi awal sudah tidak lagi nyaman dijadikan permukiman. ”Kami minta tokoh masyarakat mendekati warga dan berbicara dari hati ke hati. Karena sangat tidak mungkin warga kembali ke lokasi bekas bencana. Banyak lahan yang disiapkan, tetapi semua menunggu data pasti.”

Bersedia

Terpisah, Camat Sidoharjo, Supardi SH, mengatakan sebanyak 12 rumah hanyut ditelan banjir 26 Desember lalu. Rumah-rumah itu tersebar di empat dusun. Yakni Dusun Nawangan, Pengkol dan Bulak, Desa Sembukerep dan satu rumah di Dusun Banjaran, Desa Tempursari.
Sementara beberapa warga Dusun Pagan, Hargantoro, Tirtomoyo mengaku bersedia direlokasi asalkan lokasinya tidak jauh dari rumah awal. Sebelumnya, Kades Sendangmulyo, Darto mengatakan belum memikirkan soal relokasi. ”Kami masih konsentrasi kepada pencarian korban. Setelah semua selesai, baru berpikir ke masalah relokasi. Tetapi kalau relokasi menggunakan lahan milik desa sudah tidak ada.”
sumber: solo pos .co .id

No comments: