Tak bisa bantu materi, mahasiswa resik-resik rumah warga

Sambil tertawa-tawa dan bersenda gurau, sejumlah mahasiswa, Minggu (6/1) siang itu, berbaris di depan rumah Sudiro Hadi Siswoyo, salah seorang korban banjir di RT 02/VI Kelurahan Pucangsawit, Jebres secara estafet memberikan ember berisi air ke rekan di sebelahnya.
Orang yang berada di ujung barisan paling dekat dengan rumah tersebut kemudian menyiramkan air itu ke lantai rumah yang dipenuhi lumpur sisa banjir sementara orang yang berada di dalam rumah menggosok dan menyapu lantai rumah tersebut untuk membuang lumpurnya hingga bersih.
Tanpa memedulikan pakaian dan tubuh mereka yang basah dan belepotan lumpur, mereka terus bekerja dengan penuh semangat. Sehingga saat tengah hari, lumpur yang semula setinggi paha orang dewasa, akhirnya berhasil dibersihkan. Kepuasan dan kegembiraan tampak di wajah mereka.

Salah seorang mahasiswa, Arif mengatakan ia dan teman-temannya datang jauh-jauh dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, memang khusus untuk membantu warga korban banjir membersihkan rumahnya. ”Kegiatan ini sudah kami lakukan sejak beberapa hari lalu. Tapi kami melakukannya bergantian dengan mahasiswa lain karena kami sedang ujian semester,” jelas Arif, saat ditemui Espos di sela-sela kegiatan.
Arif mengatakan sebelumnya teman-temannya yang tergabung dalam kelompok lain juga sudah membantu warga di wilayah banjir Kelurahan Sangkrah, Sewu dan Jurnasan, Pucangsawit. Setelah ini, kata dia, kelompoknya akan kembali ke Salatiga dan tugas bantu-bantu membersihkan rumah korban banjir akan dilanjutkan oleh kelompok lain.
Mahasiswa lain, Khusni Mubarok menambahkan setiap kali ada bencana, dimulai dari bencana tsunami di Aceh akhir 2004 lalu, ia dan teman-temannya secara sukarela membantu dengan tenaga. ”Mungkin kami memang tidak bisa banyak membantu dalam hal materi, lagi pula sudah banyak pihak yang melakukannya. Selain itu setelah bencana berlalu, kami pikir, bantuan tenaga lebih dibutuhkan,” ungkap Khusni.

Sementara itu, dikatakan mahasiswa lain, Heru, membantu dengan menyumbangkan tenaga lebih memuaskan dan terasa hasilnya. Juga lebih tepat pada sasaran yang membutuhkan.
Sementara itu, Sudiro, warga yang rumahnya dibantu oleh para mahasiswa tersebut mengatakan sangat senang dan bangga melihat anak-anak muda yang dengan penuh semangat dan tanpa pamrih menolong orang yang kesulitan.

sumber: solo pos .co .id

No comments: