Ribuan ayam tak selamat dari puting beliung

barangkali tak menyangka kalau mendung yang kelam siang itu merupakan awal petaka baginya. Pria yang tinggal di Salem, Saren, Kalijambe itu menuturkan, sebelum puting beliung menerjang wilayah Kalijambe dan sekitarnya, Senin (7/1), cuaca siang itu memang mendung. Setelah itu hujan deras mengguyur dan disertai puting beliung yang menghancurkan kandang ayamnya.

”Angin itu datangnya dari arah barat daya menuju ke timur laut. Selain mendung, hujan yang lebat membuat saya tidak melihat sesuatu yang berjarak kurang dari lima meter,” ungkapnya saat ditemui Espos, Selasa (8/1), di sela-sela membersihkan kandang ayam yang sudah rata dengan tanah itu.
Sekalipun dia tidak dapat melihat apa-apa akibat hujan yang deras, namun dia tetap berusaha lari menghindari terpaan angin dan reruntuhan kandang. Malang baginya, saat dia berusaha berlari ke luar kandang, dua buah genting dan satu kayu usuk sempat mengenai kepalanya. ”Tidak semua tempat dilalui angin yang memutar-mutar itu. Kebetulan kandang ayam ini salah satu titik yang dilalui, makanya kondisi kandang ini hancur total.”
Dia mengatakan meski sempat terkena pecahan genteng dan kayu usuk, namun kejadian tersebut tidak dirasakan lagi. ”Beruntung, saya masih dapat selamat. Tapi, kalau saya tidak cepat-cepat keluar dari kandang, pasti ceritanya bakal lain. Saat itu pun saya tidak mengetahui di mana posisi teman saya Pardi, yang kebetulan menjaga kandang juga. Tapi setelah hujan agak reda saya dapat menemukan Pardi dalam keadaan selamat,” kata dia.
Sehari setelah puting beliung dirinya hanya mendapatkan tugas dari pemilik kandang, Yono, warga Kaloran, Gemolong. Sembari, untuk membersihkan puing-puing reruntuhan. Tak hanya itu, Pamin juga berusaha mencari ayam yang barangkali masih bisa diselamatkan. Saat pembersihan kandang, dirinya tidak sendirian, puluhan teman-temannya juga berusaha untuk membantunya.
”Jumlah ayam yang ada mencapai 4.000 ekor. Mengenai jumlah kerugian, saya tidak mengetahui secara pasti, hanya saja menurut informasi mencapai Rp 100 juta lebih. Selain kandang rusak dan ayam mati, sarana dan prasarana misalnya ember, tempat minum, dan lain sebagainya juga ludes,” paparnya.

Lebih lanjut dia menuturkan hanya 150 ekor ayam yang dapat diselamatkan. ”Untuk ayam yang bisa diselamatkan kondisinya juga parah. Makanya, untuk membangun tempat ini seperti semula, kemungkinan besar harus dari nol lagi,” ulas dia.

sumber: solo pos .co .id

No comments: