Puting beliung kembali terjang Soloraya

Puting beliung kembali menerjang sejumlah daerah di Soloraya, Senin (7/1) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Di Kabupaten Sragen, dua rumah dan satu kandang ayam roboh sementara belasan rumah lainnya rusak. Di Wonogiri, satu rumah warga di Gumiwang Lor, Wuryantoro roboh, sementara di Karanganyar, tiga rumah di Desa Dayu, Gondangrejo, dilaporkan mengalami kerusakan parah.

Puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB saat hujan deras melanda sejumlah kawasan di Soloraya. Salah seorang warga Girimargo, Miri, Sragen, Sumarni, 30, menuturkan angin kencang yang berputar dari arah selatan menuju utara dan menyebabkan dua pohon jati miliknya tumbang dan mengenai atap rumah. Akibatnya, beberapa genteng pecah. ”Saat angin kencang terjadi sebenarnya hujan belum deras. Tapi setelah pohon jati tumbang lalu diikuti oleh hujan yang cukup lebat,” jelasnya saat ditemui Espos di kediamannya, kemarin sore. Dia menuturkan setelah hujan reda warga kemudian bergotong-royong memperbaiki rumahnya yang rusak.

Warga Candirejo, Kwangen, Gemolong, Setu Karyanto, 40, menambahkan banyak genteng rumah beterbangan akibat terjangan puting beliung itu. ”Anginnya itu mutar-mutar bersamaan hujan deras. Saat angin tersebut datang sangat kelihatan sekali pusarannya.”
Kepala Pelaksana Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) yang juga Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas Sragen, Wangsit Sukono, menyatakan rumah rusak parah milik Edy Purwanto, warga Kategan, Kelurahan Gemolong, Gemolong, serta Surip, 45, warga RT 16 Dukuh Sumberejo, Gebang, Masaran. Rumah milik Edy Purwanto ambruk karena tertimpa pohon nangka, sedangkan bagian rumah milik Surip tepatnya bagian dapur ambruk karena tertimpa pohon jati. ”Beruntung, saat hujan deras mengguyur dan mulai muncul angin kencang, korban bersama anggota keluarga mereka segera keluar rumah,” kata Wangsit ketika dikonfirmasi Espos, Senin.

Selain melanda Gemolong dan Masaran, puting beliung juga menerjang daerah Miri, Kalijambe dan Sukodono. Wangsit menambahkan sebuah kandang ayam milik Sumarno S, 45, warga Kwangen, porak-poranda. Sekitar 4.000 ekor ayam yang sedang berada di dalam kandang dilaporkan mati tertimpa bagian bangunan kandang. Sedangkan puting beliung yang menerjang Miri hanya mengakibatkan sejumlah rumah rusak sedang dan ringan. Sementara di Sukodono, satu rumah di Desa Juwok dilaporkan roboh dan di Desa Gebang sebuah tower juga roboh.
Guna meringankan derita korban puting beliung, Pemkab Sragen telah menyerahkan bantuan uang senilai Rp 1,5 juta untuk Edy Purwanto warga Gemolong dan Surip warga Gebang, Masaran. Sedangkan untuk korban angin kencang di Kwangen, Kalijambe, Sumarno, Pemkab sedang menginventarisasi tingkat kerugiannya.
Sementara itu Camat Gondangrejo, Karanganyar, Joko Budi Utomo, ketika dihubungi menyatakan sebanyak tiga rumah di Desa Dayu mengalami kerusakan. ”Kerusakan ditaksir sekitar Rp 50 juta. Para korban sementara mengungsi di rumah tetangga atau saudara,” ujar Joko.

Angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon turus di Tasikmadu, Karanganyar, tumbang. Berdasarkan pantauan Espos, sejumlah pohon tumbang di jalan belakang kompleks Pabrik Gula (PG) Tasikmadu hingga pertigaan Beji. Ukuran pohon yang tumbang bervariasi, namun kebanyakan adalah pohon berukuran kecil dan sedang. Sebagian di antaranya jatuh menutup jalan. Oleh warga setempat, pohon tersebut segera dipotong dan disingkirkan ke pinggir jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Sedangkan di Wonogiri, sebuah rumah milik Samikem, warga RT 01/II, Ngasem, Gumiwang Lor, Wuryantoro juga roboh akibat terjangan puting beliung. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun korban sementara ini menginap di rumah familinya.
Adanya bencana itu, langsung direspons oleh PMI Cabang Wonogiri dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP Wonogiri. Kedua lembaga itu langsung menurunkan personel dan memberikan bantuan Sembako dan uang tunai.
Bantuan Baguna PDIP diserahkan oleh Ketua DPC PDIP Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, berupa paket Sembako dan uang senilai Rp 1 juta. Sedangkan bantuan dari PMI Cabang Wonogiri berupa paket kebersihan, beras satu karung, mi instan, kecap, gula serta terpal.
Salah seorang warga yang datang ke lokasi bencana, Daryono, menceritakan rumah tersebut dihuni oleh tiga orang. ”Saat kejadian, pemilik rumah, Samikem, sedang ke ladang menunggui tanaman agar tidak diserang kawanan kera, sedangkan anak-anaknya juga pergi,” jelas Daryono.
Lebih lanjut Daryono menceritakan saat itu angin dari arah barat atau tegalan berputar-putar. ”Sesampai di lokasi kejadian, angin itu menghantam pohon petai kemudian tumbang. Pohon petai itu menimpa rumah Samikem sehingga roboh. Saat pulang, Samikem mendapati rumahnya hancur.”

sumber: solo pos .co .id

No comments: