Kerugian akibat bencana di Karanganyar capai Rp 69 M

Kerugian infrastruktur akibat bencana alam tanah longsor dan banjir di wilayah Kabupaten Karanganyar diperkirakan mencapai lebih dari Rp 69 miliar . Jumlah tersebut belum termasuk relokasi bagi warga yang menjadi korban musibah.
Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, mengatakan taksiran kerugian itu baru meliputi infrastruktur berupa dam, jembatan, sekolah, jalan dan pengairan, sedangkan rumah warga yang rusak belum masuk dalam hitungan. ”Kalau dihitung dengan relokasi, maka jumlahnya menjadi sekitar Rp 80 miliar lebih. Itu termasuk relokasi warga yang rumahnya tidak mungkin dipakai lagi,” terang Bupati ketika ditemui Espos di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Jumat (4/1).
Guna memperbaiki kerusakan infrastruktur tersebut, Bupati berencana menemui empat menteri di Jakarta, pekan depan. Menteri yang akan ditemui antara lain Menteri Sosial, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Di hadapan keempat menteri tersebut, Bupati akan memaparkan kondisi yang ada serta biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Setelah selesai melaksanakan tanggap darurat, Pemkab Karanganyar kini mulai mempersiapkan upaya perbaikan infrastruktur maupun upaya relokasi bagi warga. Ketika ditanya jumlah warga yang direlokasi, Bupati mengatakan masih dalam pendataan. Karena, meskipun pemerintah telah menawarkan relokasi, namun ternyata belum semua warga bersedia direlokasi.
Bupati mengatakan hanya sebagian warga yang sudah trauma yang bersedia direlokasi.
Lebih lanjut Bupati mengatakan lokasi bekas longsor akan direhabilitasi dengan penanaman tanaman keras untuk mencegah terjadinya longsor.
Tanam sayuran
”Sudah terbukti di bukit yang ada tanaman kerasnya tidak longsor. Jadi, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak hanya menanam tanaman sayur, tetapi juga diikuti penanaman tanaman keras guna mencegah longsor, terutama lereng dengan kemiringan lebih dari 70 derajat,” papar Bupati.
Ditambahkan Bupati, di Dusun Girimulyo, Desa Trengguli, Kecamatan Jenawi, pada Kamis (3/1) malam, terjadi longsor yang menimpa enam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu, di Dusun Jenggrik, Desa Nglegok Kecamatan Ngargoyoso, upaya pembersihan longsoran tanah sudah dilakukan menggunakan alat berat. Camat Ngargoyoso, Moh Suparwoto, mengatakan alat berat sudah berfungsi untuk membersihkan longsoran di saluran irigasi di dusun tersebut, sehingga tidak mengganggu irigasi pertanian.
Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi (KIK) Karanganyar, Iskandar, mengungkapkan data kerugian itu masih bersifat sementara. ”Diharapkan sebelum dipaparkan di hadapan menteri nanti data kerusakan sudah final.”

Data sementara kerugian bencana di Karanganyar

Jenis Nominal
Prasarana jalan Rp 11,234 miliar
Prasarana jembatan, talut dan gorong-gorong Rp 22,733 miliar
Prasarana irigasi Rp 23 miliar
Prasarana drainase Rp 3,118 miliar
Prasarana pendidikan Rp 9,493 miliar
Total Rp 69,578 miliar


Kerusakan lahan pertanian akibat bencana alam

Kecamatan Luas kerusakan Jenis tanaman Keterangan
Tasikmadu 17 hektare Padi akibat banjir
Kebakkramat 52 hektare Padi akibat banjir
4 hektare kacang tanah akibat banjir
Gondangrejo 6 hektare padi akibat banjir
Mojogedang 32 hektare padi akibat banjir
Jatiyoso 82,97 hektare padi, jagung, sayuran akibat tanah longsor
Tawangmangu 0,4 hektare ubi kayu akibat tanah longsor
200 rumpun pisang akibat tanah longsor
Karangpandan 0,5 hektare padi akibat tanah longsor
Kerjo 0,3 hektare padi akibat tanah longsor

Sumber: Dinas Pertanian, Kantor Informasi & Komunikasi Karanganyar.

sumber: solo pos .co .id

No comments: