Pintu Waduk Gajah Mungkur Dipenuhi Sampah

Perum Jasa Tirta I, pengelola Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, kehilangan 3 juta kWh lantaran tersumbatnya pintu air yang menuju ke turbin PLTA.

Banjir dari belasan sungai yang bermuara ke waduk tersebut membawa ribuan ton sampah berbagai jenis. Satu-satunya cara untuk membersihkan sampah di sekitar intake turbin air hanya dengan cara penyelaman.

"Hari ini diterjunkan delapan orang penyelam untuk membersihkan sampah mulai dari gelondongan kayu, pangkal bambu dan sampah-sampah lainnya. Hanya dengan cara itu pembersihan sampah di sekitar saluran air menuju turbin PLTA bisa dilakukan," kata Kepala Divisi Air dan Sumber Air Jasa Tirta I Suwartono, Jumat (4/1).

Akibat sampah yang menumpuk di sekitar pintu intake, terjadi pendangkalan delta waduk. Suwartono mengatakan air untuk menggerakkan turbin hanya bisa dibuka apabila ketinggian delta tidak lebih dari dua meter. "Tetapi sekarang ini ketinggiannya mencapai 4 meter," kata dia.

Menurut Suwartono, PLTA Gajah Mungkur sebenarnya tidak berfungsi sejak 18 Desember lalu. Perum Jasa Tirta sudah melakukan pembersihan menjelang Natal lalu, namun ketika air siap dialirkan ke turbin PLTA, banjir dari semua aliran sungai masuk ke waduk. "Praktis tidak ada gunanya pembersihan pintu waduk sebelumnya," kata dia.

Akibat tidak bisa digerakkannya turbin tersebut, kata Suwartono, PLN mengklaim mengalami kerugian setiap harinya sebesar Rp 50 juta. Bila dihitung sejak tidak beroperasinya PLTA Gajah Mungkur, potensi kerugian yang diderita PLN sudah mencapai Rp 1 miliar.

Pengelola Gajah Mungkur hingga kini terus berusaha mengurangi volume air waduk dengan cara tetap membuka dua pintu airnya. Menurut Suwartono, ketinggian air permukaan waduk sebenarnya sudah di bawah 136 meter, namun agar pembersihan sampah dapat cepat dilakukan, diputuskan tetap membuka dua pintu.

"Penyelaman sudah bisa dilakukan karena elevasi air sudah turun di titik 135,72. Tapi pintu air menuju Bengawan Solo tetap kami buka sampai elevasi berada di batas aman, yaitu 135,33 meter. Apalagi BMG memperkirakan hujan masih akan turun sampai dua pekan nanti," kata Suwartono.

sumber: tempo interaktif .com

No comments: