Perhutani: Tutup Tawangmangu!

Perum Perhutani Unit I Jateng menginstruksikan untuk menutup semua obyek wisata milik Perhutani di wilayah Jateng dan DIY. Pasalnya, tingginya curah hujan yang kerap disertai angin kencang ini berpotensi untuk menimbulkan bahaya longsor dan banjir.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Unit I Perum Perhutani Jateng-DIY, Haryono, Rabu (2/1), di Purwokerto sebagaimana dilaporkan narasumber Espos.
Beberapa obyek wisata andalan Perhutani yang ditutup antara lain Baturaden di Banyumas, Tawangmangu di Karanganyar dan Gonoharjo di Kendal. Selain objek wisata, jalur-jalur pendakian juga diinstruksikan untuk ditutup sementara seperti jalur pendakian Gunung Slamet, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Merapi dan sebagainya.
”Instruksi penutupan ini mulai berlaku sejak awal tahun 2008, tetapi masih ada beberapa yang belum ditutup,” jelasnya.
Dengan penutupan tersebut maka Perhutani harus kehilangan pendapatan yang cukup besar dari sejumlah obyek wisata yang menjadi mesin uang perusahaan milik pemerintah itu.
Sementara itu, hingga kemarin, objek wisata Baturaden masih dibuka. Terkait hal ini, Haryono menyatakan pihaknya sudah mengirimkan surat ke pengelola Baturaden. Obyek wisata di Baturaden merupakan kerja sama dengan Palawi (anak perusahaan Perhutani). Haryono menyatakan sejak dikeluarkan surat tersebut, pihaknya tidak lagi bertanggung jawab jika sewaktu-waktu ada bencana di lokasi itu. ”Kami sudah memperingatkan dan menginstruksikan untuk ditutup. Jadi kalau ada apa-apa yang bertanggung jawab Palawi. Kalau untuk Tawangmangu, sejak ada bencana longsor, otomatis obyek wisatanya sudah ditutup,” tegasnya.

Namun Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar, Joko Suyanto, ketika dihubungi Espos, mengaku belum mengetahui mengenai penutupan tersebut. Menurut Joko, berdasarkan informasi petugas Perhutani di Cemorokandang, belum lama ini, yang ditutup sementara adalah pendakian ke puncak Gunung Lawu pada 26 Desember lalu hingga akhir tahun. ”Tapi pada malam Tahun Baru lalu sudah dibuka kembali dan dinyatakan aman,” kata Joko.
Joko mengungkapkan beberapa obyek wisata milik Perhutani di Karanganyar adalah Bumi Perkemahan Sekipan, Pertapaan Pringgondani serta Hutan Lawu di Kecamatan Tawangmangu, Hutan Gunung Bromo di Kecamatan Karanganyar serta hutan di kompleks Saraswati di Kecamatan Jenawi.
Joko menyatakan sejauh ini obyek wisata di Karanganyar tidak masalah, termasuk air terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu.

Di bagian lain Joko mengingatkan bagi pendaki ke Gunung Lawu untuk lebih berhati-hati dan memiliki bekal yang cukup saat musim hujan seperti sekarang.
Sementara itu, Haryono mengatakan berdasarkan laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), curah hujan yang turun di Tawangmanggu sepanjang 1-24 Desember 2007 lalu rata-rata sekitar 40 mm/hari. Tapi khusus tanggal 25-26 Desember curah hujannya di atas normal yakni 200 mm/hari. Dengan kondisi curah hujan yang tinggi itu, otomatis mempengaruhi kapasitas daya dukung tanah sehingga mudah longsor.

sumber: solo pos .co .id

No comments: