Lima Kecamatan di Pati Masih Terendam



Sudah dua pekan banjir menggenangi rumah penduduk di lima kecamatan di Pati, Jawa Tengah. Bahkan, hingga Selasa (8/1) malam, ketinggian air di belasan desa, terutama yang berada dekat aliran Sungai Juwana belum surut secara berarti. Akibatnya ratusan orang yang mengungsi di tenda darurat di lokasi bekas stasiun kereta api mulai diserang penyakit.

Seorang di antara pengungsi yang sakit adalah Sukandar. Ia menderita sakit tulang dan lumpuh. Kakek yang sudah renta ini baru dievakuasi setelah tim penanggulangan banjir yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz mendatangi lokasi pengungsian warga. Padahal, sudah dua pekan Sukandar bersama seratus lebih warga bertahan di pengungsian tanpa mendapat pengobatan berarti. Sukandar kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif. Ini mengingat kondisi kesehatannya cukup parah.

Di Pandeglang, Banten, air bah yang merendam Kecamatan Patia dan Pagelaran, Selasa siang, berangsur surut. Ketinggian air saat ini tinggal setengah meter. Namun, warga mengkhawatirkan banjir susulan. Kekhawatiran warga memang beralasan lantaran kondisi air Sungai Ciliman dan Cilemer yang sebelumnya meluap kembali meninggi seiring hujan masih terus turun. Adapun akses jalan antardesa di dua kecamatan yang semula sempat terputus, sekarang sudah dapat dilewati.

Banjir yang melanda Pandeglang ini seharusnya sudah bisa diatasi sejak tahun 2001. Sebab, bantuan penanganan banjir dari pemerintah pusat cukup besar, terutama untuk pembuatan sodetan dan tanggul di sepanjang Sungai Ciliman dan Cilemer. Kendati dana terus mengalir, banjir tetap saja melanda kawasan tersebut.

sumber: liputan 6 .com

No comments: